Translate

Tingkah Laku ^_^


Apakah saudara tau apa itu tingkah laku?

Tingkah laku merupakan cerminan atau luapan dari dalam diri individu.. Pernahkah saudara tertipu oleh tingkah laku seseorang? Atau saudara sendiri yang menipu diri?

Terkadang banyak orang menggunakan pertahanan diri untuk menyembunyikan hasrat atau keinginan yang tersimpan dalam dirinya.. seperti bertingkah benci yang padahal sayang, proyeksi (mengatakan hasrat dalam diri seakan-akan hasrat orang lain), merepres ke alam bawah sadar kejadian-kejadian yang dianggap sangat menyakitkan, memalukan, menakutkan, dan lain sebagainya, hidup dengan topeng2 yang dianggap dapat menggambarkan dirinya / bukan dirinya yang ditampilkan (menolak diri).

Orang yang menolak diri biasanya sering mengkritik orang lain (mengejek, mencemooh, memperolok-olok atau merendahkan orang lain yang nantinya berharap dia akan merasa lebih baik dari orang itu. Ingatkah ayat Tuhan yang menyebutkan bahwa “sesungguhnya orang yang memperolok-olok lebih buruk dari orang yang diperolok-olokan”. Yang kedua orang yang menolak diri biasanya sering mengkritik diri sendiri dengan harapan orang yang mendengarkannya bembalas dengan memujinya seperti Dita berkata “ Kamu lebih cakep dari aku,”“kamu pintar tidak ada orang yang menyukai ku”, Dengan harapan lawan bicara berkata “Tidak Dita! Kamu cakep dan pintar” Tahukah saudara apa yang terjadi bila jawaban itu tidak muncul?

Bagi saudara yang banyak melakukan hal itu atau mengunakan pertahanan diri yang berlebihan akan merusak diri saudara sendiri, menghambat perkembangan diri, menimbulkan tekanan yang kuat, menambah kecemasan yang berakibat stres. Sudikah saudara mengalami hal seperti itu?

Harapan saya kepada saudara adalah berusahalah untuk menghargai diri sendiri !

“ketika kita tidak menyukai diri sendiri. Kita menjengkelkan orang lain, sementara kita sendiri juga merasa tertekan.

Jika kita menerima diri sendiri kita akan merasa lebih baik”

Menghargai diri sendiri dapat di artikan : “ suatu sikap menghormati dan menjaga diri sendiri, tidak membiarkannya terlantar dan menjadi beban orang lain, serta tidak membiarkannya diperalat atau di manipulasi oleh orang lain.”

“Harga diri adalah apa yang saudara pikirkan dan rasakan tentang diri sendiri bukanlah apa yang dipikirkan dan di rasakan oleh orang lain.”

Hal yang perlu di lakukan..

  1. Langsung bertindak mengatasi kekurangan. Jadikan cacat-cacat atau kelemahan sebagai batu loncatan ke arah sukses, tekadkan kemauan yang keras dan lahirkan usaha-usaha yang fanatik dan jangan arahkan usaha fanatik ini pada egoisme sempit atau jangan sampai mengganggu orang lain.

  2. Gantilah kelemahan yang saudara rasakan dengan memupuk potensi yang belum saudara maksimalkan. Jika saudara lemah pada jasmani (karena saudara benci pada tubuh anda) maka saudara dapat memupuk dengan mengembangkan daya rohani. Seperti memuaskan kemampuan berfikir. Buah pikiran ini akan dapat menjadikan saudara pada keberhasilan.

  3. Jika cara satu dan dua tidak mungkin anda lakukan maka jalan yang di tempuh adalah menerima kekurangan-kekurangan dan batas-batas kemampuan saudara sebagai sesuatu hal yang wajar. Tapi bukan berarti saudara tidak berbuat apa-apa, berusahalah untuk memahami kenapa kelemahan itu dapat timbul, menyadari bahwa hal itu ada, jangan merepsesnya ke alam bawah sadar (menganggab itu tidak penting), dan berusaha untuk menerimanya. Jika tidak, akan menimbulkan tekanan dalam diri.

  4. Pulihkan harapan-harapan saudara terhadap diri sendiri dengan mengingat-ingat sukses yang pernah dicapai. Jika saudara telah peka terhadab kegagalan kenapa saudara tidak peka pula terhadap sukses-sukses? Ingatlah kesukesan itu dan yakinlah sebenarnya diri saudara adalah lebih baik, lebih mujur, lebih menarik, dari pada apa yang saudara pikirkan.

  5. Ingatlah Tuhan menciptakan manusia dengan segala macam kelebihan dan kekurangan. Yang saudara pikirkan saat ini mungkin hanyalah kekurangan-kekurangan yang ada dalam diri saudara yang membuat saudara menggunakan pertahanan diri, menolak diri, merasa rendah diri. Yakinkan diri saudara bahwa ada kelebihan yang tersirat pada saudara dan itu mungkin belum dapat saudara lihat. Tetapi kelebihan itu dapat di lihat oleh orang lain. Terima kenyataan tentang diri saudara dengan lapang dada sambil berusaha memperbaikinya selangkah demi selangkah.

Menjadi diri sendiri lebih baik dari pada menjadi orang lain.

Menjadi diri sendiri adalah “Bagaimana aku bertingkah laku karena kemauan sendiri dan bukan karena kehendak orang lain.”

Untuk menjadi diri sendiri hal yang penting adalah mengenal dengan semakin baik tentang diri sendiri, dengan itu saudara dapat mengetahui keadaan yang faktual tentang diri dan sekaligus dapat memahami potensi-potensi ke arah mana saudara akan berkembang selanjutnya.

Dengan keberhasilan menjadi diri sendiri maka terbentuklah indentitas diri saudara. Saudara akan memiliki jati diri.

 

sumber : Narkinzo Cheesco, S.Psi

No comments:

Post a Comment

Followers

About